Invasi dan Inovasi Senyap ala vingast mengubah peta suv indonesia


Gelson Kurniawan

CNBC Indonesia Researcher

Persaingan di segmen SUV Indonesia yang 'berdarah-darah' akhirnya memiliki pemenang baru. Produsen EV asal Vietnam, VinFast Auto Ltd. (VFS), secara resmi dinobatkan sebagai peraih penghargaan "Compact SUV of the Year" 2025.

Penghargaan bergengsi ini diraih berkat lini produk SUV listrik mereka yang impresif, terutama diwakili oleh VinFast VF 6, VinFast VF 7, dan VinFast VF e34. Dalam beberapa bulan menjual produk di Indonesia, VinFast telah berhasil meraup market share sebesar 4,6% dari total market EV dari produk SUV luncurannya sejauh ini.

Namun, kemenangan ini bukan sekadar tentang produk SUV itu sendiri. Diketahui bahwa ini adalah kemenangan strategi 'Perang Total'. Ini adalah sebuah storytelling epik tentang bagaimana sebuah city car fenomenal, VinFast VF 3, yang mendobrak gerbang kepercayaan pasar.

Keberhasilan VF 3-lah yang membangun fondasi kokoh, yang memungkinkan seluruh jajaran SUV VinFast masuk dan langsung merajai segmen paling kompetitif di tanah air.

Bintang Utama: 'Jurus Maut' Bernama VF 3

Kisah sukses VinFast di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sang bintang utama: VinFast VF 3. Saat pertama kali diluncurkan, banyak yang skeptis. Namun, VinFast punya 'jurus maut' yang tidak berfokus pada harga, melainkan pada penghapusan total segala risiko kepemilikan.

Senjata Pertama: Desain Pendobrak Pasar VF 3 adalah sebuah keajaiban desain yang kompak, lincah, dan sangat fungsional. Ia dirancang khusus untuk menjawab tantangan mobilitas perkotaan Indonesia yang padat. Konsumen seperti Mohammad Ikhwanudin, seorang pengusaha UMKM, mengakuinya. "Saya paling suka VF 3, karena cocok untuk kondisi jalan perkotaan yang makin padat," ujarnya.

Senjata Kedua: Menghapus Ketakutan Terbesar Konsumen Inilah 'jurus maut' yang sesungguhnya. VinFast tahu ketakutan terbesar konsumen Indonesia adalah baterai berupa degradasi, masa pakai, dan biaya penggantian.

VinFast 'membunuh' semua keraguan itu dengan Program Langganan Baterai. Ini adalah strategi Battery-as-a-Service (BaaS) pertama di Indonesia untuk kendaraan listrik.

Strategi ini memisahkan kepemilikan baterai dari kendaraan, yang secara efektif memangkas biaya investasi awal secara signifikan. Konsumen tidak perlu membayar penuh untuk komponen termahal di EV.

Sebagai gantinya, konsumen mendapatkan paket 'ketenangan pikiran absolut':

  • Perawatan Total: VinFast menanggung penuh kinerja baterai, termasuk perawatan, perbaikan, dan penggantian gratis jika kapasitas baterai turun di bawah 70%.
  • Garansi Ekstrim: VinFast memberikan garansi kendaraan hingga 10 tahun atau 200.000 km , serta garansi baterai hingga 10 tahun tanpa batas jarak tempus. Ini jauh melampaui standar industri 3-5 tahun.
  • Jaminan 'Anti Rugi' (Buyback): Sebagai yang pertama di industri, VinFast memperkenalkan program jaminan pembelian kembali. Program ini melindungi nilai kendaraan dan memastikan kepemilikan EV tetap aman, modern, dan terprediksi.

Bagi konsumen, ini adalah game-changer. "Dengan sistem berlangganan, semua risiko ditanggung perusahaan - kerusakan pun diganti. Jadi kalau mau dijual lagi juga lebih gampang... benar-benar sepadan," tegas Mohammad.

Hasilnya? VF 3, bersama VF 5 yang juga lincah , sukses besar dan dilaporkan berhasil masuk ke dalam daftar kendaraan listrik perkotaan terlaris di pasar. Kepercayaan publik pun berhasil direbut.

Dibalik Kemenangan SUV: Invasi Ekosistem Darat

Ketika kepercayaan sudah di tangan, VinFast tidak menunggu lama. Mereka langsung meluncurkan 'pasukan' SUV mereka VF e34, VF 6, dan VF 7 ke pasar yang kini sudah hangat'

Kemenangan "Compact SUV of the Year" adalah hasil dari fondasi yang dibangun VF 3, yang didukung oleh invasi ekosistem darat yang masif.

VinFast paham bahwa menjual mobil adalah satu hal, mendukungnya adalah hal lain. Mereka tidak hanya menjual, mereka membangun "rumah kedua" di Indonesia.

Pilar 1: Pembangunan Pabrik Subang (Bukti Komitmen Baja) Ini adalah bukti komitmen paling nyata. VinFast secara agresif membangun pabrik EV di Subang, Jawa Barat.

  • Investasi: Investasi awal senilai USD 200 juta , bagian dari total komitmen jangka panjang $1,2 miliar.
  • Progres: Groundbreaking telah dilakukan pada Juli 2024 dan diproyeksikan mulai beroperasi pada akhir 2025.
  • Dampak: Akan menciptakan 1.000 hingga 3.000 lapangan kerja berteknologi tinggi.
  • Signifikansi: Pabrik ini krusial untuk memproduksi kendaraan setir kanan (RHD). Ini akan menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor VinFast untuk kawasan ASEAN , sekaligus menjadi jembatan transfer teknologi.

Pilar 2: 'Perang Urat Nadi' – Dealer, Servis & Logistik Pos Indonesia Anda tidak bisa memenangkan penghargaan SUV jika konsumen takut soal servis di negara kepulauan. VinFast menjawab ini dengan 'perang urat nadi'.

  • Invasi Dealer: Hanya dalam 18 bulan beroperasi, VinFast telah membangun 85 showroom di 19 provinsi dan 41 kota.
  • Target Servis Masif: Target ambisius untuk mendirikan 500 bengkel resmi pada 2025 telah dicanangkan. Jaringan ritel dan layanan purna jual akan diperluas hingga menjangkau seluruh Indonesia.


Namun, inilah masterstroke yang jarang terlihat: Bagaimana Anda menyuplai suku cadang ke 500 bengkel di negara kepulauan ini?

VinFast mengeksekusi langkah logistik yang brilian dengan menggandeng PT Pos Indonesia. Ini adalah strategi senyap namun mematikan. Dengan memanfaatkan jaringan Pos Indonesia yang tak tertandingi dan menjangkau hingga pelosok negeri, VinFast memastikan ketersediaan suku cadang, baterai pengganti, dan dukungan logistik lainnya dapat tiba di dealer atau bengkel mana pun dengan cepat dan efisien. 

Dan sebagai 'pemanis', mereka memberikan pengisian daya gratis hingga 1 Maret 2028 —sebuah langkah sederhana namun sangat efektif untuk menghapus keraguan operasional calon konsumen.

Kemenangan Strategi 360 Derajat

Pada akhirnya, penghargaan "Compact SUV of the Year" ini bukan hanya milik VF 6, VF 7, atau VF e34. Ini adalah penghargaan untuk keseluruhan strategi 360 derajat VinFast. Sebuah strategi yang dimulai dengan 'pembuka pintu' fenomenal bernama VF 3 dan keunggulan model kepemilikannya yang revolusioner.

Sebuah strategi yang didukung oleh komitmen baja berupa pabrik di Subang. Dan sebuah strategi yang dijamin oleh invasi jaringan purna jual yang masif , yang didukung oleh kekuatan logistik Pos Indonesia dan infrastruktur pengisian daya V-Green.

Dengan pangsa pasar EV yang sudah mencapai 5,2% hanya dalam 18 bulan, VinFast membuktikan bahwa mereka bukan hanya menjual mobil; mereka menjual ekosistem kepercayaan total.


Raksasa Hijau dari Vietnam:

Vinfast dan Misi besar mengubah masa depan mobilitas ASEAN


Gelson Kurniawan

CNBC Indonesia Researcher

VinFast Auto Ltd. (VinFast) hari ini dianugerahi penghargaan prestisius "Pioneering brand in Green Transition & Sustainable Development". Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas visi strategis, komitmen holistik terhadap prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG), serta eksekusi luar biasa dalam memimpin transformasi mobilitas di Asia Tenggara.

Dalam kurun waktu yang sangat singkat, produsen electric vehicle (EV) asal Vietnam ini telah bertransformasi dari pemain domestik menjadi simbol kebangkitan industri hijau ASEAN di panggung global. Penghargaan ini menegaskan bahwa strategi ekspansi agresif VinFast bukan sekadar langkah bisnis, melainkan sebuah misi terintegrasi untuk mempercepat adopsi EV dan membangun masa depan yang berkelanjutan.

Langkah berani VinFast telah terbukti menjadi katalisator yang secara signifikan meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. Keberhasilan ini tidak terlepas dari tiga pilar utama yang dieksekusi secara simultan: kepeloporan dalam ekosistem hijau (Environmental), komitmen terhadap demokratisasi mobilitas dan pemberdayaan masyarakat (Social), serta visi tata kelola jangka panjang yang terintegrasi (Governance).

Environmental: Membangun Ekosistem Transisi Hijau yang Menyeluruh

Keunggulan VinFast terletak pada pendekatannya yang melampaui sekadar produksi kendaraan. Pada tahun 2022, perusahaan mengambil keputusan radikal untuk menghentikan seluruh produksi kendaraan bensin dan beralih 100% ke listrik. Ini adalah deklarasi prinsip yang menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari strategi bisnisnya.

VinFast tidak hanya menjual mobil; mereka membangun "Visi Hijau" yang komprehensif, mencakup:

  • Infrastruktur Pengisian Daya (V-Green): Didirikan oleh Chairman Vingroup, Phạm Nhật Vượng, V-Green memiliki misi membangun 500.000 titik pengisian daya secara global. Di Indonesia, VinFast bekerja sama dengan V-Green untuk menciptakan jaringan stasiun pengisian di seluruh nusantara, secara langsung menjawab kekhawatiran utama konsumen mengenai infrastruktur.
  • Layanan Mobilitas Hijau (GSM): Melalui Xanh SM (Green SM), perusahaan taksi listrik yang juga didirikan oleh Phạm Nhật Vượng, VinFast secara aktif "menciptakan" permintaan. Armada "taksi hijau" ini tidak hanya mendemokratisasi pengalaman EV bagi masyarakat luas, tetapi juga membuktikan dampak nyata dari elektrifikasi. Hingga saat ini, Xanh SM telah menempuh hampir 1,7 miliar kilometer perjalanan tanpa emisi, setara dengan pengurangan lebih dari 200.000 ton CO2.
  • Investasi Energi Terbarukan: Komitmen Vingroup terhadap transisi hijau melampaui sektor otomotif. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan BUMN Indonesia, PT Sulsel Andalan Energi, untuk bekerja sama dalam proyek tenaga surya berskala besar di Sulawesi Selatan. Langkah ini menunjukkan sinergi antara keahlian teknologi Vietnam dan ambisi strategis Indonesia untuk membangun lanskap energi ASEAN yang mandiri dan berkelanjutan.

Setiap kendaraan listrik VinFast yang beroperasi di Indonesia berpotensi menghemat 1,6 ton CO2 per tahun. Dengan kapasitas produksi pabrik yang akan datang, VinFast secara nyata memposisikan dirinya sebagai "Mitra Dekarbonisasi Nasional" bagi Indonesia dalam meraih target net zeo emission.


Social: Demokratisasi EV dan Pemberdayaan Komunitas

Pilar "Sosial" dalam strategi VinFast berfokus pada dua aspek: membuat teknologi hijau dapat diakses oleh semua orang dan berinvestasi pada talenta lokal.

1. Menghapus Hambatan Adopsi EV

VinFast secara sistematis mengidentifikasi dan menghapus setiap keraguan konsumen, yang secara langsung berkontribusi pada ledakan minat publik terhadap EV:

  • Masalah Harga: Melalui program langganan baterai yang pertama di Indonesia, VinFast memangkas biaya investasi awal secara signifikan, membuat model seperti VF 3 (Rp156 juta) menjadi sangat terjangkau.
  • Masalah Kekhawatiran Baterai: Program langganan ini menanggung penuh semua risiko baterai, termasuk perawatan, perbaikan, dan penggantian gratis jika kapasitas turun di bawah 70%.
  • Masalah Kepercayaan dan Garansi: VinFast menawarkan garansi kendaraan 7-10 tahun dan garansi baterai 8-10 tahun tanpa batas jarak tempuh, jauh melampaui standar industri 3-5 tahun.
  • Masalah Nilai Jual Kembali: Secara revolusioner, VinFast memperkenalkan program jaminan buyback guarantee yang menjanjikan nilai hingga 90% setelah 6 bulan.

Kombinasi strategi ini ditambah pengisian daya gratis di jaringan V-GREEN, menjadikan pembelian EV bukan lagi keputusan berisiko, melainkan pilihan rasional dan cerdas bagi konsumen Indonesia.

2. Investasi pada Sumber Daya Manusia dan Komunitas

Sebagai bukti komitmen jangka panjang di Indonesia, VinFast telah memulai pembangunan (groundbreaking) pabrik EV di Subang, Jawa Barat. Investasi awal senilai $200 juta ini diproyeksikan akan menciptakan 1.000 hingga 3.000 lapangan kerja baru di sektor manufaktur teknologi tinggi.

Pabrik ini tidak hanya akan memproduksi kendaraan, tetapi juga berfungsi sebagai pusat transfer teknologi dan pengetahuan, sejalan dengan agenda nasional Indonesia Emas 2045 untuk pengembangan SDM. Komitmen sosial ini diperkuat oleh rekam jejak Vingroup yang telah menyumbangkan hampir 2 miliar USD untuk kegiatan amal, kesehatan, dan pendidikan di tingkat global.

.

.

Governance: Visi Terintegrasi untuk Kemandirian Teknologi

Pencapaian pilar Lingkungan dan Sosial tidak akan mungkin terjadi tanpa tata kelola (Governance) yang visioner dan disiplin eksekusi yang kuat. Kepemimpinan Vingroup dan VinFast menunjukkan kemandirian strategis yang luar biasa.

1. Kemandirian Rantai Pasok

Tidak seperti banyak produsen yang bergantung pada perakitan, VinFast membangun kemandirian melalui kompleks manufaktur canggih di Hai Phong. Pabrik ini memiliki tingkat lokalisasi tinggi dan mengoperasikan bengkel-bengkel internal untuk komponen krusial, termasuk:

  • Bengkel Pencetakan (Stamping)
  • Pabrik Elektronik (memproduksi MHU, PDU, dll.)
  • Bengkel Bodi (1.200 robot, 98% otomatis)
  • Bengkel Paket Baterai
  • Bengkel Cetak Plastik dan Interior

Vingroup bahkan telah memasuki sektor industri metalurgi untuk memenuhi kebutuhan internal. Kemandirian ini memberi VinFast kendali penuh atas kualitas, biaya, dan jejak karbon dalam rantai pasoknya.

2. Akses Permodalan Global untuk Misi Hijau

Langkah fundamental yang mendukung ambisi global ini adalah keberhasilan VinFast melakukan listing di bursa Nasdaq (ticker: VFS) pada Agustus. Langkah ini memberikan VinFast akses vital ke pasar modal global, menyediakan pendanaan yang diperlukan untuk investasi pabrik (termasuk di Subang dan North Carolina), riset, dan pengembangan jaringan distribusi untuk misi hijaunya.

Pelopor Kebanggaan ASEAN

Penghargaan "Pioneering brand in Green Transition & Sustainable Development" ini merangkum esensi dari VinFast. Perusahaan ini telah membuktikan bahwa ekspansi global dan pembangunan berkelanjutan dapat berjalan beriringan.

VinFast bukan hanya "Jawaban Asia Tenggara untuk Dunia", tetapi juga perwujudan aspirasi kolektif kawasan. Dengan menghubungkan kesuksesan bisnisnya secara langsung dengan kemajuan lingkungan (E), pemberdayaan sosial (S), dan tata kelola yang visioner (G), VinFast tidak hanya menjual mobil listrik; mereka secara aktif membangun, mendanai, dan menggaransi masa depan hijau bagi Indonesia dan Asia Tenggara.

Perjalanan Berkelanjutan Sampoerna:

InoVasi, Teknologi dan dampak nyata bagi bangsa


Elvan Widyatama

CNBC Indonesia Researcher

PHM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) menegaskan perannya sebagai penggerak utama perekonomian nasional dengan meraih penghargaan “Outstanding Contribution to the National Economy” dalam ajang CNBC Indonesia Awards 2025. Penghargaan ini merupakan bukti nyata atas kontribusi Sampoerna yang signifikan, terukur, dan berkelanjutan terhadap perekonomian nasional.

Menggerakkan Ekonomi Nasional Melalui Inovasi dan Keberlanjutan

Selama lebih dari satu abad beroperasi di Indonesia, Sampoerna tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Sebagai salah satu motor penggerak industri hasil tembakau, perusahaan ini mengembangkan model usaha terintegrasi dari hulu ke hilir yang memberikan dampak nyata bagi petani, pekerja, pengusaha UMKM, dan masyarakat luas. Pendekatan ini memastikan setiap langkah bisnis membawa manfaat yang konsisten, baik bagi perusahaan maupun bagi komunitas yang menjadi bagian dari rantai nilai.

Kontribusi Lintas Sektor

Dampak ekonomi yang dihasilkan Sampoerna menjalar ke berbagai sektor. Di bidang pertanian, perusahaan berkontribusi hingga Rp27,8 triliun melalui pembelian tembakau dan cengkih, memberikan kepastian pendapatan bagi puluhan ribu petani di berbagai daerah. Sektor ritel modern menerima dampak ekonomi sebesar Rp6,9 triliun, sementara sektor logistik mencapai Rp2,4 triliun.

Pemberdayaan UMKM sebagai Pilar Sosial

Namun, kontribusi Sampoerna tidak berhenti pada angka-angka ekonomi. Salah satu pilar terkuat yang membedakan perusahaan ini adalah komitmennya dalam membangun ekosistem UMKM yang inklusif dan berdaya saing tinggi. 

Lewat dua program unggulan, Sampoerna Retail Community (SRC) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), Sampoerna menghadirkan dukungan yang bukan hanya jangka pendek, tetapi membangun fondasi transformasi jangka panjang bagi jutaan pelaku usaha kecil di Indonesia.

SRC kini berkembang menjadi jaringan toko kelontong terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 250.000 toko kelontong yang tersebar di berbagai provinsi. Skala ini menjadikan SRC bukan sekadar komunitas retail, tetapi sebuah ekosistem yang menghubungkan pengusaha UMKM dengan akses digital, pelatihan, pendampingan, dan jaringan pasok yang semakin modern. 

Riset Kompas Gramedia (KG) Media (2023) mencatat bahwa toko-toko SRC menghasilkan omzet sebesar Rp236 triliun per tahun, setara dengan 11,36% dari PDB sektor retail nasional tahun 2022. Angka ini menunjukkan betapa besar kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia, sekaligus menggambarkan keberhasilan program ini dalam meningkatkan daya saing toko kelontong tradisional.

Pertumbuhan jumlah toko SRC yang hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir menjadi indikasi bahwa modernisasi UMKM berjalan secara terstruktur dan mendapat penerimaan luas dari para pelaku usaha kelontong.

Pilar pemberdayaan UMKM ini diperkuat oleh SETC, sebuah pusat pelatihan kewirausahaan yang berperan sebagai inkubator bagi ribuan UMKM di Indonesia. Hingga kini, lebih dari 97.000 peserta telah mengikuti program pelatihan SETC, sementara 1.600 UMKM dibina secara intensif. Dari jumlah tersebut, 200 UMKM berhasil menembus pasar ekspor, terutama melalui peningkatan kualitas produk, standar produksi, manajemen usaha, serta sertifikasi yang dibutuhkan pasar global. Selain itu, sekitar 80% UMKM binaan telah terdigitalisasi, menunjukkan keberhasilan SETC dalam mendorong UMKM memasuki ekonomi digital yang kini menjadi bagian penting dari lanskap bisnis Indonesia.

Efek sosial dari program ini tidak hanya dirasakan oleh pemilik UMKM, tetapi juga oleh komunitas di sekitar mereka. Transformasi toko kelontong menjadi SRC memberi dampak berganda bagi lingkungan sekitar, mulai dari meningkatnya perputaran ekonomi lokal, munculnya peluang kerja tambahan, hingga terciptanya jaringan komunitas yang saling mendukung. Demikian pula, UMKM yang dibina melalui SETC tumbuh menjadi penggerak ekonomi wilayahnya masing-masing, meningkatkan kesejahteraan rumah tangga dan memperluas pasar produk lokal. mendukung. 

Komitmen Keberlanjutan dan Inklusi

Seluruh inisiatif Sampoerna dibangun di atas komitmen kuat terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan memastikan bahwa pertumbuhan bisnis berjalan seiring dengan keberlanjutan sosial dan lingkungan, mulai dari praktik pertanian berkelanjutan, penguatan tata kelola, hingga program sosial yang menyasar UMKM dan komunitas lokal.

Dengan kontribusi fiskal yang besar, dampak ekonomi yang signifikan, penciptaan lapangan kerja yang luas, serta komitmen kuat terhadap UMKM dan keberlanjutan, Sampoerna menegaskan posisinya sebagai penggerak penting perekonomian Indonesia. Penghargaan “Outstanding Contribution to the National Economy” menjadi pengakuan atas peran sentral Sampoerna dalam membangun fondasi ekonomi nasional yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan.


Penulis/ Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia | Grafis & Layout: Edward Ricardo | Foto: Faisal Rahman