Inovasi yang Manusiawi:

Transformasi Digital Bethsaida Menyatukan Teknologi dan Kemanusiaan

Elvan Widyatama

CNBC Indonesia Researcher

Bethsaida Hospital berhasil meraih penghargaan sebagai “Best Digital Transformation and Integrated Healthcare Innovation” dalam ajang CNBC Indonesia Award 2025. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Bethsaida dalam melakukan transformasi digital secara menyeluruh dan menghadirkan inovasi layanan kesehatan terpadu yang mengutamakan kecepatan, ketepatan, serta kenyamanan pasien di era industri kesehatan yang semakin modern. 

Di tengah transformasi besar industri kesehatan nasional, Bethsaida Hospital dibawah naungan Bethsaida Healthcare tampil sebagai rumah sakit swasta yang berhasil memadukan teknologi dengan pelayanan kesehatan dalam menunjang pelayanan pasien. Melalui visi hospital with Heart, Bethsaida menghadirkan layanan medis yang modern, efisien, dan penuh empati. 

Dalam satu dekade terakhir, dunia medis menghadapi tantangan besar. Kebutuhan layanan meningkat pesat setelah pandemi, sementara masyarakat menuntut sistem yang serba cepat dan terhubung. Bethsaida menjawab tantangan itu dengan membangun ekosistem digital yang menyatukan seluruh layanan rumah sakit. 

Bethsaida Hospital merupaka bagian dari PT Paramount Enterprise Internasional, anak usaha dari PT Paramount Group yang juga mengembangkan kawasan Gading Serpong. Rumah sakit ini diresmikan pada 12 Desember 2012 sebagai rumah sakit umum pertama di daerah tersebut. 

Selain di Gading Serpong, Bethsaida juga telah memperluas jangkauannya melalui pendirian Bethsaida Hospital Serang. Rumah sakit ini diresmikan pada 8 Agustsu 2024 dan hadir untuk memenuhi kebuthan layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah sekitarnya. Kehadiran Bethsaida Hospital di Serang juga dipersiapkan secara matang dengan dukungan sumber daya medis dan paramedis yang berkualitasn, serta peralatan yang canggih. 

Bethsaida Hospital mengusung konsep pelayanan tuntas dan paripurna yang dikenal sebagai One Stop Services, di mana seluruh kebutuhan medis pasien dapat diselesaikan dalam satu rangkaian pelayanan terpadu.


Transformasi digital menjadi fondasi utama perjalanan Bethsaida. Rumah sakit ini menerapkan sistem informasi terpadu dan rekam medis elektronik yang memungkinkan setiap data pasien tersimpan dan diakses secara real time. 

Dari pendaftaran hingga pengambilan obat, semua proses terhubung dalam satu sistem. Digitalisasi membuat layanan lebih cepat dan akurat. Dokter bisa memantau riwayat kesehatan pasien dengan mudah dan memberi rekomendasi pengobatan yang lebih tepat. Pasien juga merasakan pengalaman baru yang lebih sederhana dan transparan.

Salah satu langkah penting dalam transformasi digital Bethsaida adalah kehadiran Virtual Assistant Vina. Melalui layanan ini, pasien dapat melakukan reservasi dan telekonsultasi dengan dokter melalui aplikasi WhatsApp, kapan saja dan di mana saja. Vina mampu melayani selama 24 jam penuh dalam memberikan informasi layanan medis, serta menghubungkan pasien dengan jadwal dokter secara langsung.

Inovasi ini menjadi tonggak penting bagi Bethsaida menuju konsep rumah sakit pintar. Layanan telekonsultasi tidak hanya memperluas jangkauan pasien tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional. Vina membuat proses konsultasi lebih mudah, terutama untuk pasien yang membutuhkan kontrol lanjutan atau konsultasi cepat tanpa harus datang kerumah sakit. 

Digitalisasi juga diterapkan pada layanan penunjang yang hasil pemeriksaannya disajikan dalam format digital sehingga pasien dapat mengakses data kesehatannya kapan saja dengan lebih cepat dan fleksibel.

Inovasi layanan kesehatan yang terintegrasi menjadi arah besar pengembangan Bethsaida Hospital, khususnya Bethsaida Hospital Serang yang telah mendapat validasi dari HIMSS EMRAM Tingkat. Rumah sakit ini membangun sistem pelayanan terpadu yang menyatukan pasien, dokter, dan tenaga medis dari berbagai spesialisasi. Setiap unit terhubung dengan data yang sama sehingga proses diagnosis hingga pemulihan dapat dilakukan lebih cepat, konsisten, dan efektif.

Di Bethsaida Hospital Serang, wujud layanan terpadu diwujudkan melalui tiga Center of Excellence—Urology Center, Women & Children Center, serta Trauma & Orthopedic Center—yang seluruh proses klinisnya ditopang Electronic Medical Records (EMR) terintegrasi, Clinical Decision Support (CDS) real-time, dan closed-loop medication administration system berbasis barcode. Fondasi digital berstandar HIMSS EMRAM Stage 6 ini memastikan alur klinis terdokumentasi end-to-end, keputusan medis lebih cepat dan presisi, serta keselamatan pasien yang terjaga di setiap tahap perawatan.

Pada Urology Center, layanan komprehensif seperti ESWL, RIRS, PCNL, endourologi hingga rekonstruksi urologi berjalan di atas EMR yang menyatukan hasil laboratorium, imaging, dan catatan tindakan dalam satu timeline pasien. CDS real-time membantu pemilihan antibiotik (berdasarkan kultur dan riwayat alergi), memberi peringatan interaksi obat, serta mendukung perencanaan tindakan; sedangkan closed-loop medication memastikan keakuratan pemberian analgesik, antibiotik, dan antikoagulan sebelum maupun setelah prosedur.

Pada Urology Center, layanan komprehensif seperti ESWL, RIRS, PCNL, endourologi hingga rekonstruksi urologi berjalan di atas EMR yang menyatukan hasil laboratorium, imaging, dan catatan tindakan dalam satu timeline pasien. CDS real-time membantu pemilihan antibiotik (berdasarkan kultur dan riwayat alergi), memberi peringatan interaksi obat, serta mendukung perencanaan tindakan; sedangkan closed-loop medication memastikan keakuratan pemberian analgesik, antibiotik, dan antikoagulan sebelum maupun setelah prosedur.


Di Women & Children Center, spektrum layanan meliputi ANC/PNC, ginekologi, kesehatan reproduksi, pediatri, imunisasi, dan tumbuh kembang, semuanya tercatat menyatu dalam EMR maternal-child (termasuk partograf, hasil penunjang, dan histori imunisasi). CDS real-time memandu skrining risiko kehamilan (misalnya preeklamsia/anemia), protokol obstetri, serta penentuan terapi yang aman; sementara closed-loop medication meningkatkan akurasi pemberian oksitosin, antibiotik, vaksin, dan obat pediatrik.

Pada Trauma & Orthopedic Center, penanganan trauma muskuloskeletal, arthroscopy, Total Knee/Hip Replacement, dan rehabilitasi terstruktur berjalan dengan EMR yang menyatukan alur IGD–OK–rawat inap–rehabilitasi. CDS real-time memperkuat kepatuhan pada profilaksis antibiotik (jenis dan timing), penilaian risiko VTE/bleeding, serta kontrol nyeri multimodal; closed-loop medication menjamin ketepatan analgetik, antikoagulan, dan terapi pascaoperasi sepanjang perawatan.

Pencapaian EMRAM Stage 6 di BHS menegaskan posisi Bethsaida sebagai pelopor adopsi teknologi kesehatan digital di Indonesia dan menjadi pijakan replikasi standar yang sama ke Bethsaida Hospital Gading Serpong. Hasilnya adalah layanan yang spesialis sekaligus kolaboratif, modern namun tetap humanis—akurat secara klinis, efisien secara operasional, dan nyaman bagi pasien—selaras dengan semangat Hospital with Heart.

Melalui langkah-langkah digitalisasi yang terarah dan inovasi layanan yang berkelanjutan, Bethsaida Hospital menegaskan posisinya sebagai pelopor rumah sakit modern di Indonesia. Penghargaan sebagai “Best Digital Transformation and Integrated Healthcare Innovation” menjadi bukti keberhasilan mereka membangun sistem layanan yang tidak hanya canggih tetapi juga manusiawi.

Bethsaida menunjukkan bahwa masa depan dunia kesehatan bukan sekadar soal teknologi, tetapi tentang bagaimana teknologi bisa menghadirkan harapan, kemudahan, dan kehidupan yang lebih sehat bagi semua orang.

Menembus Batas Laboratorium:

Ketika Teknologi Diagnostik Sysmex Menyelamatkan Harapan di Setiap Tetes Darah

Emanuella Bungasmara Ega Tirta

CNBC Indonesia Researcher

Ketika pagi menyapa ruang laboratorium rumah sakit, deru alat hematologi mulai menghidupkan denyut pemeriksaan darah, suara halus yang menyimpan harapan pada setiap tetes hemoglobin.

Di sana, di antara tabung-tabung uji dan layar monitor, terjalin kisah tentang diagnosis, ketepatan waktu, dan kehidupan yang bisa berubah dalam hitungan jam.

Di tengah kompleksitas sistem kesehatan Indonesia yang membentang dari kota besar hingga pelosok pulau, PT Sysmex Indonesia memilih untuk tidak sekadar menjadi penyedia instrumen medis, melainkan arsitek sistem diagnostik modern yang menyatukan teknologi, data, dan efisiensi. 

Dengan semangat “Leading Diagnostic Solutions Partner for Building a Sustainable Healthcare Future,” Sysmex menempatkan diri di jantung upaya transformasi layanan laboratorium nasional terutama di bidang hematologi, yang menjadi ujung tombak deteksi berbagai kelainan darah termasuk talasemia.

Kisah Talasemia, Fenomena Gunung Es dalam Sistem Kesehatan Indonesia

Talasemia adalah penyakit keturunan akibat kelainan sel darah merah yang menyebabkan penderitanya harus menjalani transfusi darah rutin seumur hidup. Penyakit ini diwariskan ketika dua pembawa sifat talasemia menikah dan memiliki anak. Secara fisik, pembawa sifat tampak sehat tanpa gejala dan hanya bisa diidentifikasi melalui pemeriksaan darah dan analisis hemoglobin.

Menurut Yayasan Talasemia Indonesia, jumlah kasus talasemia meningkat tajam dari 4.896 kasus pada 2012 menjadi 10.973 kasus pada Juni 2021. Namun angka ini diyakini hanya puncak kecil dari fenomena gunung es karena jutaan orang Indonesia berpotensi menjadi pembawa sifat tanpa disadari.


Data ini mengonfirmasi bahwa tanpa deteksi dini yang masif, angka penderita baru akan terus bertambah setiap tahun. Padahal secara genetik, menurut penelitian Eijkman Institute (2012), diperkirakan sekitar 20% populasi Indonesia membawa sifat talasemia, dan sekitar 2.500 anak lahir setiap tahun dengan kondisi talasemia mayor yang membutuhkan transfusi darah seumur hidup. Artinya, pencegahan hanya bisa dilakukan melalui skrining dini, bukan penanganan setelah diagnosis terlambat.

Beban Ekonomi Talasemia, Tantangan yang Tak Bisa Diabaikan

Dampak talasemia tidak berhenti pada sisi medis. Secara ekonomi, penyakit ini memberikan tekanan besar terhadap sistem jaminan kesehatan nasional. Berdasarkan data BPJS Kesehatan dan Kemenkes (2021), pembiayaan talasemia menempati peringkat kelima dari sepuluh penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi di Indonesia, di bawah penyakit jantung, kanker, stroke, dan gagal ginjal. Sejak 2016 hingga 2021, beban pembiayaan meningkat hampir 35%, dari Rp406,6 miliar menjadi Rp545,8 miliar.

Kenaikan beban ini memperlihatkan bahwa talasemia tidak bisa lagi dipandang sebagai isu langka.


Pasien talasemia mayor membutuhkan transfusi darah rutin dan terapi kelasi besi sepanjang hidupnya. Bila tidak ditangani secara sistemik melalui pencegahan, biaya tahunan yang kini mencapai lebih dari Rp500 miliar dapat melonjak dua kali lipat dalam satu dekade ke depan. Dalam konteks inilah, investasi pada teknologi diagnostik hematologi menjadi langkah preventif yang jauh lebih efisien daripada pembiayaan kuratif jangka panjang.

Deteksi Dini dan Peran Pemerintah dalam Skrining Nasional

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dr. Elvieda Sariwati, M.Epid pada Webinar Thalasemia Sedunia 2025, menegaskan bahwa talasemia dapat dicegah dengan menghindari perkawinan sesama pembawa sifat.

Pemerintah kini menjadikan skrining talasemia sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat melalui pendekatan promotif dan preventif. Kemenkes mendorong pelaksanaan deteksi dini calon pengantin bekerja sama dengan Kementerian Agama, serta pemeriksaan darah untuk anak usia sekolah yang terintegrasi dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Pemerintah juga memperkuat koordinasi lintas kementerian termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar kesadaran tentang penyakit ini dapat masuk ke dalam kurikulum kesehatan remaja dan pra-nikah.

Sistem skrining nasional yang efektif membutuhkan fondasi data dan alat diagnostik yang kuat. Di sinilah kolaborasi publik–swasta menjadi krusial.

Alat hematologi modern dengan kemampuan analisis diferensial sel darah secara otomatis berperan vital dalam menentukan kadar hemoglobin dan mendeteksi kelainan darah sejak tahap awal. 

Sysmex Indonesia, sebagai pelaku utama di sektor ini, menempatkan teknologi hematologi bukan sekadar sebagai produk, tetapi sebagai infrastruktur kesehatan berbasis data.

Teknologi dan Inovasi: Sysmex di Garis Depan Transformasi Diagnostik

Transformasi sistem kesehatan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kemampuan diagnostik yang andal dan terukur. Di tengah dinamika globalisasi layanan medis, Sysmex Indonesia memosisikan diri bukan hanya sebagai penyedia alat hematologi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem deteksi dini yang berkelanjutan. Dalam konteks penyakit keturunan seperti talasemia, pendekatan ini terbukti relevan: diagnosis dini menjadi gerbang utama untuk mencegah kelahiran bayi dengan talasemia mayor.

Sebagai perusahaan In-Vitro Diagnostics (IVD) terdepan di Asia Pasifik, Sysmex membangun reputasi melalui inovasi teknologi hematologi generasi terbaru yang menggabungkan presisi klinis, efisiensi laboratorium, dan kemampuan integrasi data. Sistem analisis hematologi otomatis seperti Sysmex XE-Series, XN-Series, dan XR-Series menjadi tulang punggung pemeriksaan darah modern di berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia. Alat-alat ini dirancang dengan kemampuan mendeteksi kelainan sel darah merah  termasuk variasi ukuran, bentuk, dan kadar hemoglobin  yang menjadi indikator penting dalam skrining talasemia.

Teknologi hematologi Sysmex mampu memberikan hasil Complete Blood Count (CBC) dalam hitungan menit, dengan parameter tambahan seperti Red Cell Distribution Width (RDW) dan Mean Corpuscular Volume (MCV) yang membantu klinisi membedakan anemia akibat kekurangan zat besi dari kelainan genetik seperti talasemia. Dalam praktiknya, alat Sysmex sering menjadi langkah awal yang menentukan dalam rantai pemeriksaan: ketika hasil hematologi menunjukkan pola mikrositik-hipokromik dengan indeks MCV dan MCH rendah, tenaga medis dapat segera merujuk pasien untuk pemeriksaan konfirmasi lebih lanjut seperti elektroforesis hemoglobin.

Namun kontribusi Sysmex tidak berhenti pada aspek teknologi. Sejak 2014, perusahaan ini aktif mendukung masyarakat melalui kegiatan sosial bertema edukasi dan deteksi dini. 

Salah satu tonggak bersejarah adalah kampanye nasional bertajuk “I Have Been Tested for Thalassemia. Have You?”, yang diselenggarakan pada 25 Mei 2014 di Britama Basket Hall, Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, Sysmex bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS PatKLIn), Yayasan Talasemia Indonesia, dan Rotary Club Indonesia, dengan dukungan langsung dari Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) yang saat itu dipimpin oleh H.R. Agung Laksono.

Acara tersebut mencatat rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai kegiatan skrining talasemia terbesar di Indonesia — dengan 2.042 peserta yang menjalani pemeriksaan dalam satu hari. Untuk mendukung acara tersebut, Sysmex Indonesia menyiapkan dan mengoperasikan empat unit mesin hematologi Sysmex XE-Series serta sistem HCLab, sebuah Laboratory Information System yang berfungsi mengatur pendaftaran, basis data peserta, serta pelaporan hasil pemeriksaan secara otomatis dan real time.

Lebih dari 70 dokter spesialis patologi klinik dan 100 tenaga analis laboratorium berpartisipasi secara sukarela dalam pengambilan sampel dan pemrosesan hasil. Kolaborasi lintas profesi ini menjadi bukti konkret bagaimana teknologi Sysmex tidak hanya bekerja di ruang laboratorium rumah sakit, tetapi juga dapat diterapkan dalam skala komunitas. Bagi Sysmex, kegiatan ini bukan sekadar aksi sosial, melainkan bentuk nyata dari filosofi perusahaan yang mengedepankan kesetaraan akses diagnostik dan kemandirian sistem kesehatan nasional.

Keberhasilan kampanye ini menjadi refleksi bagaimana instrumen hematologi mampu mendukung program nasional pencegahan penyakit keturunan. Melalui teknologi HCLab, seluruh hasil pemeriksaan talasemia pada ribuan peserta dapat terekam dan disusun dalam basis data digital, yang kemudian menjadi referensi awal bagi analisis epidemiologi dan pembuatan kebijakan publik di tingkat nasional. Integrasi antara alat hematologi dan sistem informasi seperti ini merupakan model ideal yang kini terus dikembangkan oleh Sysmex di berbagai wilayah Indonesia.

Kualitas produk Sysmex diakui secara internasional melalui sertifikasi ISO 9001:2015 dalam manajemen mutu layanan purna jual In-Vitro Diagnostic (IVD), serta ISO 14001 untuk sistem manajemen lingkungan yang dimiliki induk regionalnya, Sysmex Asia Pacific. Dengan dua fondasi tersebut, Sysmex menunjukkan komitmen bahwa inovasi diagnostik bukan hanya soal akurasi klinis, melainkan juga tentang keberlanjutan lingkungan dan efisiensi sumber daya.

Di Indonesia, perusahaan terus memperluas jangkauan pelayanan melalui kemitraan dengan laboratorium rumah sakit, universitas, dan lembaga kesehatan pemerintah. Kehadiran Training & Call Center di berbagai kota besar memastikan bahwa tenaga laboratorium di daerah dapat mengakses dukungan teknis, pelatihan pemeliharaan alat, serta pembaruan perangkat lunak yang berkesinambungan. Pendekatan ini memperkuat kapasitas daerah dalam menjalankan pemeriksaan darah secara efisien, termasuk untuk skrining talasemia dan gangguan hematologi lainnya.

Lebih dari sekadar penyedia alat, Sysmex menegaskan posisinya sebagai mitra transformasi sistem kesehatan. Dengan menggabungkan teknologi diagnostik hematologi canggih, sistem informasi laboratorium yang terintegrasi, dan semangat kolaborasi lintas sektor, Sysmex Indonesia menjadi contoh konkret bagaimana sektor swasta dapat berperan aktif dalam mendorong keberlanjutan sistem kesehatan nasional.

Kampanye “I Have Been Tested for Thalassemia. Have You?” simbol dari gerakan besar menuju masyarakat yang sadar akan pentingnya deteksi dini. Sebagaimana visi perusahaan, “Beyond the Lab,”

Sysmex berkomitmen untuk menghadirkan inovasi yang melampaui ruang pemeriksaan membangun jembatan antara data, kebijakan, dan kehidupan manusia.

Di tengah tantangan penyakit genetik yang terus meningkat, sinergi antara teknologi dan kesadaran publik menjadi fondasi masa depan kesehatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.’

Dampak di Lapangan dan Komitmen Jangka Panjang

Implementasi alat hematologi modern terbukti mampu mempercepat waktu diagnosis. Di beberapa rumah sakit provinsi seperti di Sumatera Selatan, waktu tunggu hasil pemeriksaan darah yang semula mencapai 8–12 jam kini dapat dipangkas menjadi 2–4 jam berkat integrasi sistem hematologi otomatis dan LIS. Efisiensi ini berdampak langsung terhadap pengambilan keputusan medis dan efektivitas pelayanan pasien.

Untuk memastikan keberlanjutan di seluruh wilayah, Sysmex Indonesia juga memperkuat layanan purna jual dan pelatihan teknis melalui Training & Call Center yang tersebar di berbagai provinsi. Upaya ini penting agar tenaga laboratorium di daerah dapat memanfaatkan teknologi hematologi mutakhir secara optimal.

Pemerintah kini menempatkan deteksi talasemia dalam peta jalan penguatan sistem kesehatan nasional. Dengan dukungan sektor swasta dan inovasi seperti yang dibawa Sysmex, Indonesia berpeluang menurunkan angka kelahiran bayi dengan talasemia mayor secara signifikan dalam dekade mendatang.

Sebagaimana visi Sysmex: “Beyond the Lab,” diagnostik bukan sekadar alat, tetapi jembatan menuju kehidupan yang lebih sehat, data yang lebih terintegrasi, dan masa depan kesehatan yang lebih berkelanjutan.

Together for a better healthcare journey.

Dari Data Menjadi Nyawa:

National Hospital Menulis Masa Depan Medis Berbasis AI

Gelson Kurniawan

CNBC Indonesia Researcher

DBanyak Dunia saat ini berada di tengah-tengah revolusi industri keempat, sebuah era yang didefinisikan oleh fusi antara dunia fisik, digital, dan biologis. Inti dari transformasi monumental ini adalah Artificial Intelligence (AI). Dari manufaktur hingga keuangan, AI tidak lagi menjadi konsep futuristik, melainkan sebuah kekuatan fundamental yang membentuk ulang efisiensi, produktivitas, dan model bisnis secara global.

Di tengah lanskap inilah, sebuah narasi kepemimpinan sedang ditulis. Analisis mendalam ini akan mengupas bagaimana sebuah institusi di Indonesia tidak hanya beradaptasi, tetapi juga memimpin sebuah perubahan krusial, melalui sebuah cerita yang dimulai dari panggung dunia hingga ke ruang diagnostik presisi di dalam negeri.

Dominasi Global AI: Gelombang Transformasi Lintas Sektor

Untuk memahami signifikansi sebuah pencapaian, kita harus terlebih dahulu melihat skala panggungnya. Saat ini, AI adalah mesin pertumbuhan baru yang meredefinisi hampir semua industri.

Menurut data terlampir di atas, adopsi AI paling tinggi terjadi di sektor Teknologi dan Profesional, di mana lebih dari 50% perusahaan telah mengintegrasikan AI dalam setidaknya satu fungsi bisnis untuk analisis data, personalisasi layanan, dan mitigasi risiko.

Dari segi optimasi rantai pasok di manufaktur, predictive maintenance di sektor energi, hingga algoritma real-time yang mengatur lalu lintas logistik, AI terbukti menjadi keharusan strategis. 

Entitas yang gagal mengadopsinya berisiko tertinggal secara eksponensial. Di tengah persaingan global ini, sektor kesehatan (healthcare) mulai muncul sebagai area di mana AI tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga nilai kemanusiaan yang tak terhingga.

Kebutuhan Kritis AI di Sektor Kesehatan

Jika AI di industri lain bertujuan untuk efisiensi, maka di sektor kesehatan tujuannya jauh lebih dalam: menyelamatkan nyawa. Kebutuhan akan AI di sektor ini bersifat kritis karena beberapa faktor fundamental: ledakan data medis, tuntutan akurasi absolut, dan potensi pengobatan personal (precision medicine).

Pasar global AI di sektor kesehatan diproyeksikan tumbuh dari $39.25 miliar pada 2025 menjadi $504.17 miliar pada 2032, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 44.0%. Pertumbuhan fantastis ini didorong oleh dampak nyata yang bisa dihasilkan AI, seperti yang terangkum dalam data berikut:

Penganugrahan Gelar "Pioneer in Artificial Intelligence Healthcare

Di tengah persimpangan krusial antara kebutuhan kemanusiaan dan kemajuan teknologi inilah, sebuah pengakuan perlu diberikan. Setelah melalui proses analisis mendalam terhadap lanskap industri kesehatan nasional, CNBC Indonesia dengan bangga akan mengumumkan penganugerahan gelar "Pioneer in Artificial Intelligence Healthcare" kepada sebuah lembaga kesehatan karena keunggulannya dalam menggunakan AI.

Penghargaan ini diberikan bukan hanya atas dasar kepemilikan teknologi, tetapi atas visi, keberanian, dan eksekusi strategi yang secara nyata menjawab tantangan-tantangan fundamental dalam industri kesehatan terutama rumah sakit. Penganugerahan ini menandai sebuah momen penting, di mana sebuah institusi telah menunjukkan kepemimpinan berstandar global. Pertanyaannya kemudian, inovasi nyata apa yang menjadi dasar dari penganugerahan bergengsi ini dan kepada siapa penghargaan ini akan diberikan?

Inovasi Nyata diBalik Penganugrahaan

Pemenang dari penghargaan bergengsi bernama “Pioneer in Artificial Intelligence Healthcare“ di tengah dinamika gejolak AI dalam keseharian ini terutama di Industri Kesehatan telah dianugerahkan kepada National Hospital Surabaya.

Dasar dari penghargaan ini adalah bukti konkret di lapangan. National Hospital telah mengimplementasikan serangkaian teknologi AI yang secara langsung menjawab kebutuhan kritis di sektor kesehatan: 

  • Menjawab Tuntutan Akurasi & Kecepatan: Sebagai pionir di Indonesia Timur, National Hospital mengimplementasikan sistem MRI 3T SIGNA™ Architect yang ditenagai  AI. Ini adalah jawaban langsung terhadap kebutuhan akan diagnosis super cepat dan akurat. Dengan kemampuan memangkas waktu deteksi hingga lebih dari 300%, teknologi ini memberikan keunggulan absolut dalam menangani kasus neurologis dan onkologi, mengubah diagnosis yang berlarut-larut menjadi intervensi yang cepat dan menyelamatkan nyawa.

National Hospital memahami bahwa kekuatan AI terletak pada kemampuannya mengolah data secara holistik. Alih-alih menerapkan teknologi secara sporadis, mereka menjadikannya platform diagnostik terintegrasi. Kemampuan AI pada MRI tidak hanya untuk otak, tetapi juga menjadi andalan dalam deteksi dini kanker, analisis kerusakan otot jantung, penanganan kasus stroke, hingga pengukuran tingkat kekerasan liver tanpa prosedur invasif. Ini adalah manifestasi dari strategi berbasis data.

Menjawab Kebutuhan Layanan Terpersonalisasi: Visi ini diperluas ke bidang kesehatan ibu dan anak melalui USG Fetomaternal berbasis AI dengan perangkat Voluson Expert 22. AI membantu menghasilkan deteksi yang lebih jelas dan cepat, memberikan sebuah layanan yang lebih personal dan menenangkan bagi calon orang tua, sekaligus memungkinkan diagnosis kondisi janin dengan presisi yang lebih tinggi.

Inisiatif-inisiatif inilah yang menjadi justifikasi tak terbantahkan. National Hospital tidak sedang mengikuti tren; mereka sedang menetapkan standar tren pasar terbaru. Mereka telah membuktikan bahwa masa depan layanan kesehatan—yang lebih cepat, lebih akurat, dan lebih manusiawi aman telah tiba di Indonesia.

Penulis/ Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia | Grafis & Layout: Edward Ricardo | Foto: Faisal Rahman