06:56
Video: Lapor Pak Prabowo, Produksi Kakao RI Anjlok Karena Masalah Ini
Jakarta, CNBC Indonesia- Produktivitas kakao Indonesia terus turun, dimana berdasarkan data Organisasi Kakao Internasional (International Cocoa Organization/ICCO) tahun 2025, produksi kakao Indonesia hanya dikisaran 200.000 ton per tahun jauh merosot dibanding kinerja tahun 20205-2006 yang bisa tembus 590 ribu ton per tahun.
Tercatat persoalan perubahan cuaca hingga persoalan hama tanaman kakao atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) hingga berkurangnya lahan dan pohon kakao yang sudah tua menjadi tantangan dalam mendorong produksi kakao RI.
Meski demikian, di tengah berbagai tantangan yang ada, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), Jeffrey Haribowo menyebutkan adanya peluang industri kakao RI. Hal ini terkait potensi RI mendorong ekspor cokelat ke Uni Eropa yang didukung penyelesaian kesepakatan dagang RI-UE lewat Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Selain itu artisan cokelat menjadi prospek baru bagi pengembangan industri cokelat RI yang didukung keragaman rasa cokelat asli Indonesia, namun hal ini memerlukan dukungan produksi bahan baku biji kakao.
Seperti apa upaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi biji kakao RI? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), Jeffrey Haribowo dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 30/10/2025)